Kamis, 29 Oktober 2015

budaya,makanan khas tulungagung

tayub
Anggapan Tayub sebagai tarian mesum merupakan penilaian yang keliru. Sebab, tidak seluruh Tayub identik dengan hal-hal yang negatif. Dalam Tayub, ada kandungan nilai-nilai positif yang adiluhung. Selain itu, Tayub juga menjadi simbol yang kaya makna tentang pemahaman kehidupan dan punya bobot filosofis tentang jati diri manusia.
Kesan Tayub sebagai tarian mesum muncul pada abad 19. Pada 1817, GG Rafles dari Inggris, dalam bukunya berjudul ''History of Java'', menulis Tayub sebagai tarian ronggeng mirip pelacuran terselubung. Kesan sama juga dituliskan oleh peneliti asal Belanda, G Geertz dalam bukunya ''The Religion of Java''.
Tapi, menurut koreografer Tayub Wonogiren, S Poedjosiswoyo BA, orang Jawa akan protes bila kesan Rafles dan Gertz itu diterima secara utuh. Sebab, kata dia, kesan mesum yang diberikan pada Tayub hakikatnya terbatas pada pandangan sepintas yang baru melihat kulitnya saja, tanpa mau mengenali isi maupun kandungan nilai filosofisnya.
Dalam buku ''Bauwarna Adat Tata Cara Jawa'' karangan Drs R Harmanto Bratasiswara disebutkan, Tayuban adalah tari yang dilakukan oleh wanita dan pria berpasang-pasangan. Keberadaan Tayub berpangkal pada cerita kadewatan (para dewa-dewi), yaitu ketika dewa-dewi mataya (menari berjajar-jajar) dengan gerak yang guyub (serasi).
Menurut Poedjosiswoyo, berdasarkan sejarahnya, Tayub lahir sebagai tarian rakyat pada abad Ke XI. Waktu itu, Raja Kediri berkenan mengangkatnya ke dalam puri keraton dan membakukannya sebagai tari penyambutan tamu keraton. Betapa Tayub memiliki kandungan nilai adiluhung, kiranya dapat disimak dari tulisan dalam buku ''Gending dan Tembang'' yang diterbitkan Yayasan Paku Buwono X.
Dalam buku itu disebutkan, Tayub telah dipakai untuk penobatan Prabu Suryowiseso sebagai Raja Jenggala, Jawa Timur, pada abad XII. Keraton Jenggala kemudian kemudian membakukan Tayub sebagai tari adat kerajaan, yang mewajibkan permaisuri raja menari ngigel (goyang) di pringgitan untuk menjemput kedatangan raja.
Nilai Agamis
Tayub juga diyakini memiliki kandungan nilai agamis. Hal itu terjadi pada abad XV, ketika Tayub digunakan sebagai media syiar agama Islam di pesisir utara Jawa oleh tokoh agama Abdul Guyer Bilahi, yang selalu mengawali pagelaran ayub dengan dzikir untuk mengagungkan asma Allah.
Budaya kejawen penganut paham tasawuf menilai Tayub kaya kandungan filosofis akan gambaran jati diri manusia lengkap dengan anasir keempat nafsunya. Dalam tarian itu selalu ada penari pria yang menjadi tokoh sentral, sebagai visualisasi keberadaan Mulhimah. Kemudian dilengkapi dengan empat penari pria pendamping, yang disebut sebagai pelarih, sebagai penggambaran anasir empat nafsu manusia, terdiri atas aluamah (hitam), amarah (merah), sufiah (kuning) dan mutmainah (putih).
Selain itu, pemeran penari tledhek wanita sebagai penggambaran dari cita-cita keselarasan hidup yang diidamkan manusia. ''Yang inti kesimpulannya, untuk meraih cita-cita, harus terlebih dahulu mampu mengendalikan anasir empat nafsu. Yang ini identik dengan pakem wayang lakon Harjuno Wiwoho-Dewi Suprobo,'' kata Poedjosiswoyo.
Di Tulungagung, Tayub juga dikenal sebagai Lelangen Beksa. Kesenian ini berpotensi sebagai sarana pergaulan yang merakyat dan aktual. Hampir di setiap bulan "baik", Lelangen Beksa digelar untuk acara hajatan di daerah pinggiran Tulungagung.

sumber:http://tulungagung.go.id/index.php/seni-dan-budaya/417-tayub-lelangen-beksa

MAKANAN KHAS TULUNGAGUNG YG TERKENAL

Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan terletak terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur
Nah mengenai tulungagung, kini saya akan membahas Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal, taukah anda makanan khas tulung agung yang terkenal?, pasti belum kan, makanan khas tulungagung di antaranya : Sate dan Gule Kambing, Nasi Lodho Tulungagung, Sredek, Kemplang, Emping Melinjo, Kerupuk Gadung, Soto Ayam Kampung Tulungagung, Nasi pecel Tulungagung, Sompil, Lopis, Cenil, Kerupuk Rambak Tulungagung, Gethuk, Srondeng, Jenang Syabun, Jenang grendol, Gatho, Klethek, Sego Bantingan,dol, Geti, Kopi Cethe,Punten Pecel, Brondong Ketan, Capar Tape,  Glondhong Juruh, gimana banyak kan makanan khasnya? mengenai makanan khas yang terkenal, di bawah ini merupakan penjabaran beberapa Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal :
1. Sate dan Gule Kambing

Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal
Sate Tulungagung ini sebenarnya sama dengan sate pada umumnya, Sate tulungagungini terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, Sate ini disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, Juga ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, Sebenarnya yang menjadi khas sate ini dikarenakan proses bakarnya dicelupkan dalam kuah gule.

2. Nasi Lodho Tulungagung


Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal

Nasi Lodho Tulungagung ini mirip dengan kare ayam, perbedaanya ayamnya dipanggang/diasap dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) juga di kasih pelengkap gudhangan (kudapan) sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibedakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
3. Jenang Grendol


Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal

Jenang Grendol ini terbuat dari tepung kanji, umumnya makanan khas ini disajikan bersama dengan Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras serta Jenang Ketan dari bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut Juruh.
4. Sompil


Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal


Sompil ialah makanan yang terdiri dari lontong yang diiris-iris, dan ditambahkan lotho, jangan bung, dan bubuk kedelai diatasnya. Makanan khas ini yang menjadi khasnya di karenakan pedasnya. warung sompil yang terkenal di Tulungagung, terletak di depan "Rumah Ahli Nujum" yang dulunya cukup terkenal di Tulungagung. Sompil ini sudah berdiri sejak lama, mungkin sekitar 10 tahun lebih. Karena itu, sompil ini sudah dikenal sejak lama di kalangan masyarakat Tulungagung.
5. Jenang Syabun
Makanan Khas Tulungagung Yang Terkenal
Jenang Syabun ini diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut akan tetapi kenyal dan tidak lengket, originalnya jenang initidakmenggunakan pengawet, sehingga jarang dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang ke pabriknya di desa Botoran

sumber:http://makananindonesia-top.blogspot.co.id/2014/09/makanan-khas-tulungagung-yang-terkenal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar